BAB I
LATAR BELAKANG
A. LATAR
BELAKANG
Laporan
keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran
tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan
adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi
manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun
estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan
fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan
pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Dalam rangka
membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan
laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan
keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan,
bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana
mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan
untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam
menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah
teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam
setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan
menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial
perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat
dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu
rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan
laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan
rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan
laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah
kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam
menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya
adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas
(leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan
rasio pertumbuhan.
Diharapkan dengan analisis ini dapat
diketahui gambaran keadaan keuangan perusahaan, sehingga interpretasi pengguna
laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka menetapkan kebijakan,
menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang lebih
tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya.
Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu
serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi
(keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti
yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk mendalami dan
membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. INDOMOBIL SUKSES
INTERNASIONAL Tbk”.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Analisis laporan keuangan mempunyai
ruang lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan
di atas, maka penulis hanya akan membahas tentang analisis kinerja keuangan
dengan menggunakan Current Ratio (CR), Retrun on Asset (ROA) dan Debt to Equity
Ratio (DER) untuk menilai kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk pada tahun 2011-2012. Adapun data yang akan dipakai
adalah neraca dan laporan laba rugi.
C. RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan
masalah yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah
sebagai berikut :
-
Apakah
Kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional mengalami
peningkatan pada periode 2011-2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan
menggunakan analisis Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio?
D. TUJUAN
PENELITIAN
Dari
rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang
ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah :
-
Untuk
mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
dilihat dari Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio.
E. MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini bukan hanya secara teoritis tetapi juga diharapkan
dapat memberikan manfaat secara praktis, diantaranya yaitu :
- Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga
memberikan gambaran dan pertimbangan bagi PT. Indomobil Sukses Internasional
untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang dan Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian Kinerja
Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk masalah
keuangan yang dihadapi.
- Bagi Pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam
menghadapi masalah yang sama dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.
- Bagi Penulis
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan
teori yang diperoleh dengan praktek yang sesungguhnya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. LAPORAN
KEUANGAN
1. Pengertian Laporan Keuangan
- Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan ekonomi.
- Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.
2. BAGIAN-BAGIAN
LAPORAN KEUANGAN
Bagian-bagian dari laporan keuangan
meliputi :
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan
aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan
ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income
Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama
satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders
Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk
mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan
dari pembuatan laporan arus kas ini adalah:
a. Memberikan informasi mengenai penerimaan
dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.
b. Memberikan informasi mengenai efek
kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas investasi,aktivitas
pendanaan,aktivitas operasi.
3. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
APB Statement
No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying
Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif,
dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan
laporan keuangan. Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan
sebagai berikut :
1. Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil
usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
2. Tujuan Umum
· Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban
perusahaan
- Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
- Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
- Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
- Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3. Tujuan
Kualitatif
- Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
- Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
- Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
- Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
- Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
- Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
- Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai
4. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN
PENGGUNAANNYA
1.
Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan,
atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi
yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~
menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja
dan kesempatan kerja.
3. Pemberi
pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan
informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari
serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan
kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada
pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
5. Stakeholders
(para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan
dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang
diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan
dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada
perusahaan.
7.
Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur
aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun
statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
8. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya:
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan
dan rangkaian aktivitasnya.
5. JENIS LAPORAN KEUANGAN
Dua jenis
laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah neraca
dan laporan laba rugi.
Neraca
adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu laporan yang
sistematis tentang Aktiva (assets), Utang (liabilities), dan
Modal Sendiri (owner’s equity).
Laporan laba
rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil, dan laba
(rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.
6. MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
Analisis
Time Series dan Cross Sectional
- Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
- Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
Analisis
Commond Size dan Analisis Index
- Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
- Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.
BAB III
PEMABAHASAN
A. SEJARAH
SINGKAT PERUSAHAAN
PT Indomobil Sukses Internasional
Tbk (Perseroan) merupakan suatu kelompok usaha terpadu yang memiliki beberapa
anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia.
Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT. Indomobil Investment
Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha (merger) dengan
PT. Indomulti Inti Industri Tbk
Sejak saat itulah status Perseroan
berubah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk, dengan kantor pusatnya di Wisma Indomobil I, lantai 6, Jl.
MT. Haryono Kav 8, Jakarta Timur - 13330.
Bidang usaha utama Perseroan dan
anak perusahaan meliputi: pemegang lisensi merek, distributor penjualan
kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor
suku cadang dengan merek IndoParts, perakitan kendaraan bermotor, produsen
komponen otomotif serta kelompok usaha pendukung lainnya.
Semua produk dipersiapkan untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan standar kualitas yang dijamin
oleh perusahaan prinsipal serta didukung oleh layanan purna jual yang prima
melalui jaringanjaringan 3S (Sales, Service, dan Spareparts) yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Perseroan mengelola merk-merk
terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi, Foton, Great Wall,
Hino, Kalmar, Liugong, Manitou, Nissan, Renault, Renault Trucks, Suzuki,
Volkswagen, Volvo, Volvo Trucks, dan Mack Trucks.
Produk-produk yang ditawarkan
meliputi jenis kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor roda empat, bus,
truk, forklift, dan alat berat lainnya. Melalui sinergi dari 4.224 karyawan
tetap yang tersebar di seluruh anak perusahaan di Indonesia telah mampu
menopang Perseroan menjadi salah satu perusahaan di bidang Otomotif yang
terkemuka.
Perseroan secara terus menerus
mengembangkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman nilai-nilai
yang secara terus menerus dijalankan melalui program pelatihan baik yang
diselenggarakan di dalam maupun di luar Perseroan, program konseling, coaching,
seminar, dan praktek kerja lapangan (on the job training).Pengembangan
kompetensi, dan jenjang karir, telah menjadi satu prioritas
kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang dievaluasi secara
terus menerus. Usaha keras tersebut membuahkan hasil yang sangat baik melalui
pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp. 448,67 milyar dalam tahun buku
2010 ini.
B.
LAPORAN
KEUANGAN (Tahun 2012)
A.
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
Current
Ratio (CR)
Current Ratio merupakan
rasio likuiditas. Current Ratio yaitu kemampuan untuk membayar hutang
yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling sering digunakan
untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek total, karena
mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi
oleh aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang hampir sama
dengan masa jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).
Aktiva lancar yang dimaksud terdiri
dari kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan sedangkan kewajiban
lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar jangka pendek ; utang jangka
panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, pajak penghasilan yang
terutang, dan beban-beban lain yang terutang (terutama gaji dan upah).
Semakin
tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2001). CR merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. CR dapat dihitung
dengan formula sebagai berikut : (Prastowo, 2011)
Current ratio yang rendah
biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas dan
sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga
kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada akhirnya
dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan (Murti, 2011). Current ratio yang tinggi
bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik atau manajemen yang
yang bobrok. Dalam masa resesi pihak manajemen mungkin enggan mengganti
barangnya. Dengan demikian, persediaan barang dan utang dagang ditekan sampai
tingkat yang paling rendah, atau saldo piutang yang terlalu besar karena adanya
kebijakan kredit dan penagihan yang kurang efektif.
Pada PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut :
Artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh
tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar.
Definisi Return on Assets (ROA)
Return on assets merupakan
rasio profitabilitas. Return on assets juga sering disebut sebagai Return
on Investment (ROI). Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat
kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan
seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya dan dapat dibandingkan dengan tingkat
bunga bank yang berlaku (Prastowo, 2011).
Return on Assets (ROA) atau
sering disebut Return on Investment (ROI). ROI merupakan salah
satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan
(Sunardi, 2010). Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang
diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating income)
dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating assets) yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.
ROA dapat dihitung dengan formula
sebagai berikut : (Sartono, 2001)
ROA
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak
dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan
aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Stella, 2009). Hal ini
akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
Pada PT. Indomobil Sukses
InteRnasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut :
Artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena,
menurut surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%.
Jika nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman.
Definisi Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equiy Ratio merupakan
rasio solvabilitas atau financial leverage ratio yang menggambarkan
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya
(Prastowo, 2011). Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang
dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan
rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk
membiayai aktiva.
DER
merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan
total ekuitasnya. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono,
2001)
DER yang
terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan
terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat (Stella,2009).
DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan
depresiasi harga saham, DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap
kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban
bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan
(Hernendiastoro, 2005).
Pada PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut :
Artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total
utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang
hanya sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam
ketegori tidak berbahaya.
Pada buku The Investing Policy
(TIP), penulis mengatakan bahwa batas kewajaran utang suatu perusahaan adalah
maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan dengan catatan
utang-utang tersebut bukan merupakan utang ‘berbahaya’.
BAB IV
PENUTUP
Dari hasil laporan keuangan yang telah dilakukan,
berikut adalah kesimpulan dari analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun
on Assets dan Debt to Equity Ratio. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
memiliki nilai rasio yang baik. Dengan Current Rationya sebesar 1,23 yang
artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23
Rupiah aset lancar. Retrun on Assets sebesar 5% yang artinya, perusahaan berada
pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas
minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada
di zona tidak aman. Dan yang terakhir Debt to Equity Ratio sebesar 2,08 atau
208% yang artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka
pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya
sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori
tidak berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis
mengatakan bahwa batas kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga
kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut
bukan merupakan utang ‘berbahaya’. Dengan hasil analisis ini penulis dapat
menyimpulkan bahwa analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai
kinerja perusahaan, karena hasil dari analisis akan dapat menghilangkan situasi
ketidakpastian dalam informasi sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih
tepat. Secara umum nilai rasio yang baik adalah nilai rasio yang memiliki nilai
yang tinggi, akan tetapi nilai yang terlalu tinggi belum tentu mencerminkan
nilai rasio yang baik, oleh karena itu pada dasarnya tidak ada yang optimum
karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-beda, maka dalam melakukan
analisis rasio diperlukan ketelitian sehingga tidak salah dalam menafsirkan
hasil dari analisis atau kinerja suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan,
Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi revisi 2011. Penerbit : Rajawali Pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar