Senin, 03 Juni 2013

WAJAH PEREKONOMIAN INDONESIA



Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini Akan Menguatkan?
Perekonomian Indonesia saat ini adalah menggunakan sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi ini bertumpu pada tiga pelaku ekonomi; pemerintah, produsen swasta dan koperasi. Sejak diterapkannya sistem ekonomi ini pada tahun 1990an, Indonesia pernah menyandang predikat sebagai “Macan Asia”. Hal ini karena disaat perekonomian dunia sedang melemah, Indonesia mampu bertahan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang sangat significant. Indonesia mampu bertumbuh pada angka 7% tiap tahun. Sangat mengagumkan bukan? Indonesia mampu membuat dunia kagum dengan angka pertumbuhan yang sangat menakjubkan ini.

Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini Bergantung Pada Keadaan Suatu Negara
Namun, angka pertumbuhan ini sangatlah dipengaruhi oleh sistem. Jika sistemnya baik maka angka pertumbuhannya pasti juga akan baik pula. Sistem adalah kesatuan dari berbagai bagian yang padu. Akan gampang sekali rapuh jika satu faktor dari dalam ataupun dari luar rusak atau tidak berfungsi. Seperti yang dialami pada tahun 1997an dimana terjadi banyak demonstrasi didalam negeri. Banyaknya demostrasi ini menyebabkan kemacetan dan kerusakan dimana-mana yang berujung pada tersendatnya proses ekonomi selama berbulan-bulan. Sistem perekonomian Indonesia saat ini nasih menggunakan sistem ekonomi Pancasila, namun hasilnya sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Akar dari demonstrasi itu adalah akibat dari adanya kenaikan harga minyak dunia. Indonesia berencana mengurangi subsidi BBM. Masyarakat tidak menerima ini dan berontak dengan jumlah pengunjukrasa yang semakin bertambah. Karena hal itulah makanya Indonesia mengalami berbagai macam krisis dan terlilit berbagai hutang. Aksi-aksi itu berakibat pada penurunan angka ekonomi Indonesia pada tahun 1997 menjadi empat persen pertahun. Sistem perokonomian saat ini mulai mengalami kemacetan karena masalah dalam negeri tersebut. Parahnya lagi pada akhir tahun 1998, angka perekonomian Indonesia menurun sangat drastis mencapai -17,13% tiap tahun.    

Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini dan Kedepannya
Sistem perekonomian Indonesia pada saat ini sudah seikit membaik dari keterpurukannya. Pada tahun 2012 kemarin, angka perekonomian Indonesia menguat menjadi 6,3% per tahun. Ini cukup membanggakan mengingat dulu kita pernah sangat terpuruk di angka minus. Semoga ditahun mendatang Indonesia bisa meraih lagi julukan “Macan Asia” dengan sistem perekonomian Indonesia saat ini. Dengan berbekal pelunasan ekonomi yang terpadu dan sumber daya alam yang mendukung, Indonesia akan mampu meraih kembali kejayaannya dalam bidang perekonomian.

Pada pertemuan di Vladivostok, Rusia, yang dimulai dari tanggal 8 September dan selesai pada 9 September 2012 ini, Indonesia mendapat kepercayaan untuk menjadi ketua APEC tahun 2013. Pemilihannya berdasarkan sistem voting. Jadi jelas bahwa kehadiran Indonesia masih dilirik keberadaannya oleh masyarakat luar negeri dengan mempercayakan kepengurusan APEC diketuai oleh Indonesia. Secara tidak langsung dunia mengakui bahwa sistem perekonomian saat ini dapat bertahan dalam berbagai kondisi dan mampu mengantarkan Indonesia kepada kemakmuran.


A.    KEKUATAN
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tak henti disorot dunia. Setelah Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan 6,2 persen tahun ini, laporan Citi terbaru memprediksi lebih fantastis.

Perekonomian Indonesia yang diukur dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diprediksi masuk 10 besar dunia pada 2025. Indonesia akan mengungguli dua kekuatan ekonomi Eropa, Prancis dan Inggris. Indonesia dinilai memiliki berbagai peluang di berbagai sektor untuk terus tumbuh.

Pemerintah Indonesia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 pun menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,8 persen tahun ini. Meski target tersebut cukup tinggi di tengah kondisi krisis global saat ini, pemerintah tak menyerah untuk menggenjot laju pertumbuhan ekonomi domestik itu.

B.     KELEMAHAN
Menurut Darmin, kondisi perekonomian dari sisi internal ini, diukur dari sisi inflasi maupun kesempatan kerja. Di sini, nilai inflasi maupun kesempatan kerja masyarakat Indonesia dinilai masih bagus.
Namun dari sisi eksternal, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh neraca pembayaran yang masih belum stabil. "Pertumbuhan ekonomi tinggi itu selalu dibarengi oleh neraca pembayaran yang surplus. Kita belum mampu atasi itu," tambahnya.
Darmin menyebutkan, Indonesia harus bisa mencontoh China. Di negeri tirai bambu tersebut, mereka bisa bertahan selama 30 tahun terakhir tanpa mengalami kelemahan struktural karena China tidak memiliki kelemahan seperti Indonesia.
Menurut Darmin,  ekonomi Indonesia masih mirip dengan India. Sebab, kedua negara ini juga sama-sama menerapkan pola ekonomi yang hampir sama. "Indonesia dan India itu sama, mereka juga repot, khususnya untuk keluar dari kelemahan ini," jelasnya.
Solusinya, kata Darmin, pemerintah harus segera menyelesaikan sumber kelemahan itu. Selama ini, masyarakat kita selalu fokus ke sektor primer, pertambangan dan industri. Namun sektor ini sebenarnya masih memerlukan bahan baku yang selalu impor. "Ini yang jadi persoalan," jelasnya.
Darmin menilai bahwa harus ada wirausaha lokal yang masuk di bisnis bahan baku, bahan penolong atau bahan modal yang khususnya bisa dipakai di industri dalam negeri. Sehingga akan mengurangi ketergantungan industri terhadap impor.
Solusi kedua, pemerintah dinilai masih terlambat dalam mengatur bahan bakar minyak (BBM). "Soal BBM, ini bukan soal pemakaian yang berlebih, tapi sebagian besar subsidi BBM justru digunakan oleh kelas menengah yang jumlahnya besar. Mereka yang pakai itu," katanya.

Sumber:

MULTINATIONAL CORPORATE



Multinational Corporations  atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi di dua atau lebih negara. MNC menjadi fenomena yang dominan dalam hubungan internasional saat ini terkait dengan adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia. Dalam hal perkembangan perekonomian domestik suatu negara, MNC memiliki pengaruh yang signifikan sebab keberadaan MNC pada suatu negara menjadi salah satu penyumbang pajak tertinggi bagi pendapatan suatu negara sekaligus bagi perkembangan ekonominya. MNC adalah bentuk korporasi baru yang tidak dapat di hindari sebagai sebuah konsekuensi logis dari adanya globalisasi itu sendiri. MNC merupakan wujud dari perdagangan modern dimana profit merupakan orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara.

Dampak Positif Perusahaan Multinasional

a.                   yang paling sering disebut-sebut sebagai sumbangan positif penanaman modal asing ini adalah peranannya dalam kekosongan atau kekurangan sumber daya antara tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah aktual “tabungan domestik” yang dapat dimobilisasikan.

b.                  Dengan memungut pajak atas keuntungan perusahaan multinasional dan ikut serta secara financial dalam kegiatan-kegiatan mereka di dalam negeri, pemerintah Negara-negara berkembang berharap bahwa mereka akan dapat turut memobilisasikan sumber-sumber financial dalam rangka membiayai proyek-proyek pembangunan secara lebih baik.

c.                   Perusahaan multinasional tersebut tidak hanya akan menyediakan sumber-sumber finansial dan pabrik-pabrik baru saja kepada Negara-negara miskin yang bertindak sebagai tuan rumah, akan tetapi mereka juga menyediakan suatu “paket” sumber daya yang dibutuhkan bagi proses pembangunan secara keseluruhan, termasuk juga pengalamanmakalah adedidikirawan dan kecakapan manajerial, kemampuan kewirausahaan, yang pada akhirnya nanti dapat dimanifestasikan dan diajarkan kepada pengusaha-pengusaha domestik



d.                  Perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer lokal agar mengetahui strategi dalam makalah adedidikirawanrangka membuat relasi dengan bank-bank luar negeri, mencari alternative pasokan sumber daya, serta memperluas jaringan-jaringan pemasaran sampai ke tingkat internasional.

e.                   Perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu saja dinilai sangat maju dan maju oleh Negara berkembang mengenai proses produksi sekaligus memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada Negara-negara dunia ketiga.





Dampak Negatif Perusahaan Multinasional

Dampak negatif yang dibawa oleh perusahaan multinasional antara lain adalah:
1.      Pencemaran yang Dihasilkan
Perusahaan multinasional adalah sebuah perusahaan besar. Seperti banyaknya perusahaan besar lainnya, tentu limbah dan sisa produksi yang dihasilkan juga tidaak sedikit. Limbah telah lama menjadi persoalan yang masih dibutuhkan penyelesaiannya yang cemerlang.

Limbah yang dihasilkan oleh perusahaan multinasional tentu akan mencemari lingkungan dan tempat tinggal penduduk Indonesia. Jika limbah dibuang tanpa adanya pengelolaan yang baik dan tepat sebelumnya, maka harapan agar perusahaan multinasional dapat memberikan dukungan positif terhadap Indonesia akan sangat jauh terwujud.

Yang terjadi malah keberadaan perusahaan multinasional hanya akan merusak lingkungan hidup kita. Polusi dan pencemaraan terjadi dimana-mana. Udara semakin kotor dan tidak sehat. Air pun juga ikut tercemar. Tanah menjadi tidak subur lagi.

Dampak pencemaraan lingkungan ini tentu tidak hanya akan dirasakan oleh penduduk yang berada di dekat perusahaan tersebut. Tapi juga nantinya akan dirasakan oleh seluruh penduduk Indonesia, terutama anak cucu kita di masa yang akan datang. Masalah limbah ini kadang hanya dianggap sepele. Tanpa dipikirkan lebih jauh dampak buruk yang dibawanya jika tidak dikelola dengan benar dan tepat.

2.      Kesenjangan Sosial Antara Tenaga Kerja Indonesia dan Asing
Seperti telah disebutkan di atas bahwa tenaga kerja di Indonesia hanya menjadi pegawai kasar dan jarang menduduki posisi-posisi penting di dalam perusahaan. Posisi penting tersebut tetap diduduki oleh orang-orang yang berasal dan negara asal perusahaan multinasional. Tentu ini akan membawa kesenjangan sosial.

Penduduk Indonesia asli tempat beroperasinya perusahaan multinasional hanya menjadi semacam buruh yang memiliki tingkat kesejahteraan yang jauh di bawah kesejahteraan para atasannya. Gaji yang diberikan kepada tenaga kerja Indonesia dapat dipastikan masih sangat minim dibandingkan dengan gaji para atasannya.

Permasalahan tenaga kerja lainnya juga sering muncul. Seperti adanya sistem kontrak yang tidak berpihak pada nasib tenaga kerja. Tetapi justru memberikan banyak keuntungan kepada pihak perusahaan itu sendiri.
  
3.      Indonesia Menjadi Target Penjualan
Indonesia merupakan pertumbuhan penduduk tertinggi. Jumlah penduduk Indonesia menempati peringkat atas di dunia. Tentu hal ini menjadi sasaran pasar yang sangat efektif.
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan multinasional dipasarkan langsung ke dalam negeri, tapi masih dengan label dari perusahaan multinasional tersebut. Dengan banyaknya jumlah penduduk yang ada, menjadikan Indonesia sebagai pasar yang pasti akan mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan tersebut.

Tentu dengan adanya perusahaan multinasional di dalam negeri dan daerah pendistribusian produk juga di dalam negeri, ini akan memangkas biaya distribusi barang. Barang juga akan lebih cepat untuk sampai ke konsumen, yaitu orang Indonesia sendiri.

Telah begitu banyak perusahaan multinasional yang beroperasi di dalam negeri kita. Begitu besar harapan bahwa keberadaan perusahaan-perusahaan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi dalam negeri.

Karakter Perusahaan Multinasional
Karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan multinasional antara lain:
·         Membentuk afiliasi di luar negeri
·         Visi dan strategi yang dimiliki perusahaan bersifat global (mendunia)
·         Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur
·         Menempatkan afiliasi di negara-negara maju

Contoh-contoh Perusahaan Multinasional
·         Coca-Cola
·         Philips
·         Nike,Inc.
·         Honda
·         Nokia
·         Shell
·         Adidas
·         IBM
·         HSBC



Sumber:
http://www.anneahira.com/perusahaan-multinasional.htm