Sabtu, 16 April 2016

multi national corporation

Multinational Corporation
Yayang Irvansyah_27212799_4eb25


1.1             Multi National Corporation (MNC)
Multi National Corporation (MNC) atau perusahaan multinasional adalah perusahaan yang mengembangkan diri di pasar internasional, dengan mencoba hadir di berbagai kota penting di hampir seluruh penjuru dunia. Perusahaan multinasional memiliki kantor pusat di negara asal mereka (home country) dan memperluas jaringan luar negeri dengan membangun atau mengakuisisi afiliasi atau anak perusahaan di negara – negara mereka (host country).

1.2              Contoh perusahaan Multi National Corporation
            Contoh perusahaan multinasional adalah Volkswagen. Grup Volkswagen (DE0007664005) (TYO: 7659) adalah sebuah korporasi multinasional otomotif yang berkantor pusat di Wolfsburg, Lower Saxony, Jerman. Perusahaan ini mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan kendaraan penumpang maupun komersial, sepeda motor, mesin, sekaligus jasa pelayanan keuangan, pembiayaan, dan manajemen armada. Grup VW yang merupakan salah satu grup produsen mobil nomor 3 di dunia, setelah Toyota Motor Corporation dan General Motors. Grup VW berhasil mempertahankan pangsa pasar terbesar di Eropa selama lebih dari 2 dekade. Tahun 2013, mereka menempati peringkat 9 dalam daftar Fortune Global 500 dalam perusahaan terbesar di dunia.

Grup Volkswagen menjual berbagai tipe kendaraan dengan mobil penumpangnya antara lain Volkswagen, Audi, Bentley, Bugatti, Škoda Auto, Lamborghini, dan SEAT; motor dengan Ducati, serta kendaraan komersial dengan merk Neoplan, Volkswagen Commercial Vehicles, MAN SE, dan Scania AB. Perusahaan ini terbagi menjadi 2 bisnis utama, yaitu otomotif dan jasa keuangan dengan total 340 perusahaan. Perusahaan ini beroperasi di 150 negara dan mengoperasikan 100 fasilitas produksi di 27 negara. Perusahaan ini juga mempunyai 19,9% saham di Suzuki dan mempunyai 2 joint ventura besar di Tiongkok (FAW-Volkswagen dan Shanghai Volkswagen).

Volkswagen didirikan tahun 1937 ketika memproduksi Beetle. Perusahaan ini berkembang pesat pada tahun 1950-an dan 1960-an, dan mengakuisisi Auto Union tahun 1965, yang kemudian meluncurkan kembali Audi. Volkswagen meluncurkan generasi terbaru kendaraan penggerak roda depan pada 1970-an, diantaranya Passat, Polo dan Golf. Volkswagen kemudian membeli SEAT tahun 1986, merk non-Jerman pertama di perusahaan, kemudian Škoda tahun 1994; Bentley, Lamborghini dan Bugatti tahun 1998, Scania tahun 2008, serta Ducati, MAN dan Porsche in 2012. Anak perusahaan mereka di Tiongkok tumbuh pesat dan pada dekade terakhir Tiongkok menjadi pasar terbesar.

Volkswagen Aktiengesellschaft adalah perusahaan publik dan terdaftar di Bursa Saham Frankfurt dan termasuk dalam indeks DAX, juga terdaftar di Bursa Saham London, Bursa Saham Luksemburg, Bursa Saham New York dan Bursa Saham SIX Swiss. Pada September 2012, pemerintah Lower Saxony memegang 12.7% saham perusahaan ini sehingga mereka memiliki 20% hak suara
SEJARAH
Volkswagen Beetle 1951
Volkswagen didirikan 28 Mei 1937 sebagai Gesellschaft zur Vorbereitung des Deutschen Volkswagens mbH ("Perkumpulan persiapan untuk Mobil Rakyat Jerman", disingkat Gezuvor) oleh National Socialist Deutsche Arbeitsfront (Serikat Buruh Jerman). Tujuan perusahaan adalah memproduksi mobil pertama Volkswagen, awalnya disebut sebagai Porsche Type 60, kemudian Volkswagen Type 1, dan umumnya disebut Volkswagen Beetle. This vehicle was designed by Ferdinand Porsche's consulting firm, and the company was backed by the support of Adolf Hitler. Tanggal 16 September 1938, Gezuvor diberi nama Volkswagenwerk

Tidak lama setelah pabrik dekat Fallersleben selesai, Perang Dunia II pecah dan pabrik digunakan untuk memproduksi Kübelwagen (Porsche Type 82) dan Schwimmwagen (Type 166) untuk kendaraan militer. Hanya sejumlah kecil Type 60 yang telah diproduksi dimasa ini. Pabrik Fallersleben juga digunakan untuk memproduksi V-1 flying bomb sehingga pabrik ini menjadi sasaran target tentara Sekutu. Kebanyakan pekerja pabrik merupakan budak yang kebanyakan dari Eropa timur.

1945 sampai 1970
Setelah Perang Dunia II berakhir bulan Juni 1945, Mayor Ivan Hirst dari British Army Royal Electrical and Mechanical Engineers (REME) mengambil alih pabrik yang hancur total akibat bom, kemudian memulai produksi kembali, sebagai bagian dari reparasi perang. Namun, tidak ada produsen Inggris yang tertarik; "kendaraan ini tidak memenuhi persyaratan teknik mendasar dari sebuah kendaraan bermotor ... tidak begitu menarik sebagian besar pembeli ... Tidak menguntungkan sama sekali untuk memproduksi mobil ini secara komersial". Tahun 1948, Ford Motor Company dari AS menawar Volkswagen, namun Ernest Breech, wakil presiden eksekutif Ford mengatakan bahwa ia tak berpikir bahwa baik mobil maupun pabriknya berharga. Breech kemudian berkata bahwa ia tertarik untuk menggabungkan Ford Jerman dengan Volkswagen, namun setelah perang, kepemilikan perusahaan ini dalam perdebatan sehingga tak ada yang berharap untuk bisa mengambil alih. Sebagai bagian dari Rencana industri untuk Jerman, bagian besar dari industri Jerman, termasuk Volkswagen, akan dibubarkan. Total produksi mobil Jerman saat itu hanya 10% dari produksi mobil tahun 1936. Perusahaan ini selamat berkat memproduksi mobil untuk Militer Inggris, dan di tahun 1948, Pemerintah Britania menyerahkan perusahaan ini kembali ke Jerman, di mana perusahaan ini diatur oleh bekas kepala Opel, Heinrich Nordhoff.


Audi F103, diproduksi 1965 sampai 1972
Produksi Type 60 kemudian dimulai kembali dan segera berkembang pesat di tahun 1950-an dan 1960-an. Perusahaan mulai memperkenalkan model baru yang diambil dari Type 1, dengan dasar sama yaitu berpendigin udara, mesin belakang, dan berpenggerak roda belakang. Model yang diproduksi antara lain Volkswagen Type 2 tahun 1950, Volkswagen Karmann Ghia tahun 1955, Volkswagen Type 3 tahun 1961, Volkswagen Type 4 tahun 1968, dan Volkswagen Type 181 tahun 1969.

Tahun 1960, perusahaan ini berganti nama menjadi Volkswagenwerk Aktiengesellschaft (disingkat Volkswagenwerk AG).

Tanggal 1 Januari 1965, Volkswagenwerk mengakuisisi Auto Union GmbH dari Daimler-Benz. Divisi baru ini segera memproduksi kendaraan bermerk Audi yaitu Audi F103.[19]

Perusahaan Jerman lain, NSU Motorenwerke AG, bergabung dengan Auto Union tanggal 26 Agustus 1969 dan membuat perusahaan baru yaitu Audi NSU Auto Union AG (menjadi AUDI AG tahun 1985).

1970 sampai 2000

Volkswagen Golf Mk1. Golf merupakan mobil terlaris ketiga sepanjang sejarah, terjual lebih dari 26 juta unit sampai tahun 2008
Dari akhir 1970-an sampai 1992, Volkswagen AG menggunakan akronim V.A.G untuk kegiatan-kegiatan perusahaan, seperti distribusi dan pembiayaan. Tidak seperti kepercayaan populer di masyarakat saat itu, "V.A.G" tidak memiliki arti resmi dan sama sekali bukan nama Grup Volkswagen.[20]

Tanggal 30 September 1982, Volkswagenwerk melakukan ekspansinya keluar Jerman dengan menandatangani perjanjian dengan perusahaan mobil Spanyol SEAT, S.A.[19]

Untuk mencerminkan peningkatan diversifikasi global perusahaan dari kantor pusat dan pabrik utama ( Volkswagenwerk di Wolfsburg), pada tanggal 4 Juli 1985, nama perusahaan berubah lagi menjadi Volkswagen Aktiengesellschaft (Volkswagen AG). Pada tanggal 18 Juni 1986, Volkswagen AG mengakuisisi 51% saham di SEAT, menjadikannya anak perusahaan non-Jerman pertama dari Grup Volkswagen. Pada tanggal 23 Desember tahun yang sama, VW menjadi pemegang saham utama perusahaan Spanyol tersebut dengan meningkatkan sahamnya hingga 75%.

Pada tahun 1990, setelah membeli seluruh ekuitas, Volkswagen AG mengambil alih kepemilikan penuh SEAT, menjadikannya anak perusahaan yang sepenuh mereka dimiliki, dan pada 28 Maret 1991 VW melakukan langkah lain memperluas kegiatan melalui penandatanganan kemitraan usaha patungan kesepakatan dengan Škoda automobilová dari Cekoslowakia, dengan akusisi 30% saham di produsen mobil tersebut, kemudian pada tanggal 19 Desember 1994 menjadi 60,3% dan menjadi 70% pada 11 Desember 1995.

Volkswagen kembali membeli 3 perusahaan mobil mewah lainnya tahu 1998 yaitu Bentley, Lamborghini dan Bugatti.

2000 sampai sekarang

Škoda Superb B6, diproduksi sejak 2008
Tanggal 30 Mei 2000, setelah menaikkan persentase sahamnya beberapa kali, Škoda Auto menjadi divisi penuh Volkswagen AG.[19]

Dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2007, divisi otomotif Volkswagen Group direstrukturisasi sehingga dua Grup Merek utama dengan profil berbeda akan dibentuk, Audi Brand Group yang berfokus pada kendaraan sporti - terdiri dari Audi, SEAT dan Lamborghini – dan Volkswagen Brand Group yang berfokus pada nilai klasik– terdiri dari Volkswagen, Skoda, Bentley dan Bugatti.

Volkswagen Group mengungkapkan pada 24 Oktober 2009 bahwa mereka telah membuat tawaran untuk mengakuisisi mitra lama dan produsen otomotif niche Jerman Wilhelm Karmann GmbH sebagai perlindungan kebangkrutan. Bulan November 2009, Supervisory Board Volkswagen AG menyetujui akuisisi aset-aset Karmann dan memulai kembali produksi kendaraan di pabrik Osnabrück tahun 2012.

Operasi
Bagian dari pabrik Volkswagen di Wolfsburg, Jerman, terbesar di dunia
Volkswagen Group beroperasi di 153 negara. Volkswagen adalah merk asli dengan merk-merk utamanya yang lain yaitu Audi, Bentley, Bugatti, Lamborghini, Porsche, SEAT, dan Škoda. Volkswagen AG juga memiliki operasi di kendaraan komersial yaitu Volkswagen Commercial Vehicles Scania AB dan MAN SE.

Divisi dan anak perusahaanMobil penumpang:

Volkswagen (kepemilikan 100%). Merk pendiri grup ini.
Audi, Grup Audi, dan merk Audi (kepemilikan 99,5%); merk Audi adalah satu-satunya merk aktif dari bekas Auto Union, perusahaan yang dibeli dari Daimler-Benz pada 30 Desember 1964. quattro GmbH merupakan salah satu divisi teknik Audi.
Automobili Lamborghini S.p.A. (kepemilikan 100%); AUDI AG mengakuisisi Lamborghini S.p.A. bulan September 1998.

Kantor pusat Porsche di Stuttgart
SEAT, S.A. (kepemilikan 100%); awalnya merupakan perjanjian kooperasi dengan AUDI AG; 75% saham tahun 1986, menjadi 100% pada 1990.
Bentley Motors Ltd (kepemilikan 100%). Volkswagen membeli Rolls-Royce & Bentley dari Vickers pada 28 Juli 1998, meskipun pembelian ini tidak termasukk lisensi pemakaian merk dagang mobil Rolls-Royce yang masih dimiliki Rolls-Royce Plc.
Škoda automobilová a.s. (kepemilikan 100%) diawali dengan perjanjian kooperasi tahun 1991 dan saham 30%; menjadi 70% tahun 1995 dan 100% tahun 2000.
Bugatti Automobiles S.A.S. (kepemilikan 100%). Bugatti Automobiles S.A.S. adalah salah satu divisi Grup Volkswagen Perancis. Volkswagen mengakuisisi Bugatti International S.A. Holding bulan Juli 1998.
Dr. Ing. h.c. F. Porsche AG (Volkswagen AG membeli 49.9% saham Porsche Zwischenholding GmbH (induk perusahaan Porsche AG) bulan Desember 2009. Volkswagen AG membeli sisa saham di Porsche AG sampai 100% di Porsche Zwischenholding GmbH, sehingga resmi menjadi perusahaan induknya per tanggal 1 Agustus 2012.
Suzuki Motor Corporation: Volkswagen AG membeli 19.9% saham Suzuki Motor Corporation tanggal 15 Januari 2010, menjadikannya pemegang saham terbesar di Suzuki.


Kendaraan komersial:

Pabrik perakitan Volkswagen Commercial Vehicles di Hannover, Jerman
Volkswagen Commercial Vehicles (VWCV), atau bahasa Jerman: Volkswagen Nutzfahrzeuge (VWN) (kepemilikan 100%). Mulai beroperasi independen tahun 1995. VWCV/VWN bertanggung jawab atas semua kendaraan komersial Grup VW dan juga ikut mengontrol Scania AB dan MAN SE.
Scania AB (pemegang saham utama, 89,2% hak suara): Diakuisisi bulan Juli 2008 dan menjadi merk ke-9 di grup ini pada 31 Desember 2011.
MAN SE (pemegang saham utama, 75% hak suara) Diakuisisi Juli 2011 dan menjadi merk ke-10 di grup ini pada 06 Juni 2012.
Sepeda motor:

Ducati Motor Holding S.p.A. dimiliki oleh Automobili Lamborghini S.p.A.; perusahaan dibeli pada 19 Juli 2012.
Grup Volkswagen juga memiliki 5 merek yang tidak terpakai bekas dari Auto Union GmbH dan NSU GmbH yang semuanya dimiliki 100% oleh AUDI AG:

Auto Union (Auto Union bersama dengan NSU Motorenwerke AG (NSU) bergabung menjadi "Audi NSU Auto-Union AG" tahun 1969. Namanya kemudian disingkat menjadi "AUDI AG" tahun 1985. Lambang empat cincin dari Auto Union masih dipakai AUDI AG hingga saat ini).



Dampf-Kraft-Wagen (DKW)
Horch
NSU Motorenwerke AG (NSU) – dibeli tahun 1969 by Volkswagen AG, merk ini tidak dipakai lagi sejak 1977. Bekas pabrik NSU di Neckarsulm masih digunakan untuk perakitan mobil Audi sampai sekarang.











SUMBER


Minggu, 20 Maret 2016

soal kurs valuta asing

Mata Uang
Nilai
Kurs Jual
Kurs Beli
AUD
1.00
10,051.11
9,948.87
BND
1.00
9,698.25
9,595.00
CAD
1.00
10,104.80
9,999.23
CHF
1.00
13,564.70
13,424.67
CNY
1.00
2,029.00
2,008.88
DKK
1.00
1,991.46
1,971.42
EUR
1.00
14,845.23
14,692.86
GBP
1.00
18,977.13
18,787.70
HKD
1.00
1,690.76
1,673.78
JPY
100.00
11,779.55
11,659.63
KRW
1.00
11.30
11.17
KWD
1.00
43,637.27
43,147.22
LAK
1.00
1.62
1.59
MYR
1.00
3,237.78
3,200.94
NOK
1.00
1,576.97
1,560.40
NZD
1.00
8,998.14
8,903.74
PGK
1.00
4,379.74
4,162.35
PHP
1.00
283.40
280.47
SAR
1.00
3,497.08
3,461.49
SEK
1.00
1,603.94
1,587.09
SGD
1.00
9,698.25
9,595.00
THB
1.00
376.38
372.43
USD
1.00
13,113.00
12,983.00

Nama  : Yayang Irvansyah
NPM   : 27212799
Kelas   : 4EB25

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



1.      Irvan mendapat kiriman uang dari kakaknya yang bekerja di Canada sebesar CAD 7.000 dan kiriman dari ayahnya yang bekerja di Singapura sebesar SGD 10.000. Berapa  rupiah uang  yang akan diterima Irvan?
Jawab :
CAD 7.000 x 9,999.23 (kurs beli)          = Rp 69.994.610
SGD 10.000 x 9,595.00 (kurs beli)       = Rp 95.950.000 +
Total uang yang diterima                        Rp 165.944.610

2.      Tuan Takur seorang warga negara Indonesia, ia mendapat hadiah dari perusahaannya atas kinerjanya diperusahaan untuk berwisata menuju ke Jepang. Untuk memenuhi kebutuhannya disana ia mempunyai uang senilai  Rp 5.000.000. Ketika ditukar di bank berapa JPY yang akan ia peroleh?
Jawab :      
Rp 5.000.000 : JPY 11,779.55 (kurs jual) =   ¥ 424.46

3.      Kevin mengimpor mobil sport dari Swiss dengan harga CHF 8.500. Berapa SGD yang harus dibayar Kevin?
Jawab :
CHF 8.500 x  13,564.70 (kurs jual)   = Rp 115.299.950
Rp 115.299.950 : SGD 9,698.25 (kurs jual) = Rp 11.888,73

4.      Mr. Josh adalah seorang wisatawan asal Amerika yang sedang berkunjung ke Indonesia dengan membawa uang sebesar USD 3.500. Ketika ditukar di bank maka berapa Rupiah yang di dapat Mr. Josh?  
Jawab :
USD 3.500 x 12,983.00 (kurs beli)    = Rp 45.440.500

5.      Annisa mempunyai tabungan senilai GBP 9000, ingin membuka usaha di bidang impor ikan dari Canada, ia membutuhkan CAD 8.500 untuk modal usahanya. Berapa Rupiah yang harus ia siapkan untuk modal usahanya?
Jawab :
GBP 9000 x 18,787.70 (kurs beli)      = Rp 169.089.300
CAD 8.500 x 10,104.80 (kurs jual)    = Rp   85.890.800 -
                                                                           Rp   50.071.500 (yang harus disiapkan)

6.      Mike mempunyai tabungan di bank luar negri sebesar SAR 15.000, ia ingin mengajak istri dan ke 3 anaknya untuk tour ke Singapura dengan biaya per orang SGD 700 dan biaya fiskal Rp. 1.500.000. Berapa USD biaya yang harus di keluarkan?
Jawab :
SAR 15.000 x 3,461.49 (kurs beli)  = Rp 51.922.350

Biaya Tour   = (5 x 700 SGD ) x 9,698.25 (kurs jual)            = Rp 33.943.875
Biaya Fiskal = 1.500.000 x 5                                                  = Rp    7.500.000 +
            Total Biaya                                                                                 Rp  41.443.875
USD =  41.443.875 : 13,113.00 (kurs jual)=  $ 3.160,51

7.      Sammy mendapatkan deviden dari sejumlah saham yang ia miliki di luar negri sebesar USD 2.000. Ia berniat untuk membeli sebuah laptop seharga HKD 6.000. Dan ia ingin membelikan anaknya sebuah sepeda motor seharga JPY 85.000. Berapa Rupiah yang harus disiapkan dari tabungannya?
Jawab :
USD 2000 x 12,983.00 (kurs beli) = Rp 25.966.000

Laptop                         : HKD 6.000 x 1,690.76 (kurs jual)    =  Rp      10.144.560
Sepeda Motor             : JPY 85.000 x 11,779.55 (kurs jual)  =  Rp 1.001.261.750 +
                                                                                                                Rp 1.011.406.310
            Rp 1.011.406.310 – Rp 25.966.000 = Rp 985.440.310

8.      Mrs. Rosie seorang wisatawan asal Spanyol, ia mengajak keluarganya untuk berkunjung ke Indonesia dengan tujuan ke Pulau Batam dengan membawa uang sebesar EUR 9.500 Ketika ditukar di bank maka uang yang di dapat Mrs. Rosie adalah?   
Jawab :
EUR 9.500 x 14,692.86 (kurs beli)   = Rp 139.582.170

9.      Dewi adalah seorang warga Indonesia, ia berkunjung ke New Zealand untuk berlibur ke rumah saudaranya dengan membawa uang sebesar NZD 3000. Sepulang dari New Zealand ia mempunyai sisa uang NZD 800. Sisa uang yang ia punya ingin ditukarkan ke mata uang Norwegia untuk menambahkan kekurangan uang yang ia miliki untuk ia berwisata ke Norwegia. Berapa NOK yang ia dapat?
Jawab :
NZD 3000 x 8,903.74 (kurs beli)      = Rp 26.711.220

Sisa
NZD 800 x 8,903.74 (kurs beli)         = Rp 7.122.992
NOK =  7.122.992 : 1,576.97 (kurs jual) =  NOK 4.516,88

10.  Rizki adalah seorang warga negara Indonesia. Ia ingin berkunjung ke Australia untuk Traveling. Ia mempunyai uang senilai Rp. 35.000.000. Ketika ditukar di bank berapa AUD yang akan ia peroleh?
Jawab :      
AUD   =  35.000.000 : 10,051.11 (kurs jual)

                        =  3.482,20

Rabu, 25 Maret 2015

tugas bahasa inggris bisnis 2

Cambridge Electronic Corporation
231 Blackmore Street
New York, NY 20011 USA
Ref. DT/NN/12
7 May, 2015
Messrs.  Johnson Smith & Carlson Ltd
16 Fifth A venue street
Los Angeles, LA
Dear Sirs,
We have to remind you that your account for televisions ordered on 12 February has not yet been paid. Discount can not now be allowed.
You will remember that we went to some trouble to meet your delivery date and we are sure that you would not wish to inconvenience us by delaying your payment.
A copy of statement is enclosed, and we shall be glad to receive your cheques by return.
Yours faithfully,
Jonathan R. Smith
Enc. I

Sabtu, 27 Desember 2014

Laporan Keuangan Laba Rugi



BAB I
LATAR BELAKANG

A.          LATAR BELAKANG

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan  (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
        Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun  berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas
(leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya. Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi (keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk mendalami dan membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk”.

B.            IDENTIFIKASI MASALAH
Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan di atas, maka penulis hanya akan membahas tentang analisis kinerja keuangan dengan menggunakan Current Ratio (CR), Retrun on Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) untuk menilai kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2011-2012. Adapun  data yang akan dipakai adalah neraca dan laporan laba rugi.

C.           RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut :
-          Apakah Kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional mengalami peningkatan pada periode 2011-2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio?

D.           TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah :
-          Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk dilihat dari Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio.

E.            MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bukan hanya secara teoritis tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, diantaranya yaitu :

  1. Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan gambaran dan pertimbangan bagi PT. Indomobil Sukses Internasional untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang dan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian Kinerja Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk masalah keuangan yang dihadapi.

  1. Bagi Pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.

  1. Bagi Penulis
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang diperoleh dengan praktek yang sesungguhnya

BAB II
LANDASAN TEORI

A.        LAPORAN KEUANGAN

1.         Pengertian Laporan Keuangan
  • Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan ekonomi.
  • Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.
2.         BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN

Bagian-bagian dari laporan keuangan meliputi :
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4.    Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah:
a.  Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu.
b.  Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

3.         TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai berikut :
1.         Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
2.         Tujuan Umum
·      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan
  • Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
  • Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
  • Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
  • Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3.         Tujuan Kualitatif
  • Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
  • Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
  • Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
  • Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
  • Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
  • Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
  • Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai

4.             PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA

1.    Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2.  Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
7.    Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
8.  Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

5.        JENIS LAPORAN KEUANGAN
Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi.
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu laporan yang sistematis tentang Aktiva (assets), Utang (liabilities), dan Modal Sendiri (owner’s equity).
Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.

6.             MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis Time Series dan Cross Sectional
  1. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
  2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
Analisis Commond Size dan Analisis Index
  1. Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
  2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.


BAB III
PEMABAHASAN

A.       SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan suatu kelompok usaha terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama PT. Indomobil Investment Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT. Indomulti Inti Industri Tbk
Sejak saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, dengan kantor pusatnya di Wisma Indomobil I, lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav 8, Jakarta Timur - 13330.
Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi: pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang dengan merek IndoParts, perakitan kendaraan bermotor, produsen komponen otomotif serta kelompok usaha pendukung lainnya.
Semua produk dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan standar kualitas yang dijamin oleh perusahaan prinsipal serta didukung oleh layanan purna jual yang prima melalui jaringanjaringan 3S (Sales, Service, dan Spareparts) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perseroan mengelola merk-merk terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi, Foton, Great Wall, Hino, Kalmar, Liugong, Manitou, Nissan, Renault, Renault Trucks, Suzuki, Volkswagen, Volvo, Volvo Trucks, dan Mack Trucks.
Produk-produk yang ditawarkan meliputi jenis kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, forklift, dan alat berat lainnya. Melalui sinergi dari 4.224 karyawan tetap yang tersebar di seluruh anak perusahaan di Indonesia telah mampu menopang Perseroan menjadi salah satu perusahaan di bidang Otomotif yang terkemuka.
Perseroan secara terus menerus mengembangkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman nilai-nilai yang secara terus menerus dijalankan melalui program pelatihan baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar Perseroan, program konseling, coaching, seminar, dan praktek kerja lapangan (on the job training).Pengembangan kompetensi, dan jenjang karir, telah menjadi satu prioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang dievaluasi secara terus menerus. Usaha keras tersebut membuahkan hasil yang sangat baik melalui pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp. 448,67 milyar dalam tahun buku 2010 ini.


B.           LAPORAN KEUANGAN (Tahun 2012)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQWYcJimRCMjJ-FiOG808kv-lI44DMDlO_CkiIaS4rl4t1gc70TWYDft_I28DsRJbA_N3z_3w064DUhr4ljXeDJtOOLyBOBeN8Dwxvf5U6hrpKjFLguNTDvxa2IeFxQpmGufSvKiE0MCD1/s1600/1.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFD92rK0qUv88T3q6kGVKJTbWjIcw0Y3FQdPaKBjhWtr0-xcv3pcRPyfMZeIoTqPWrNd23H7VKuELCz4Ur5ffXykv5CxyH5VEKF7l0qd5izo03Qg4BzgJHrSkueEZ-jI-NYbXftPgHlhX8/s1600/2.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQofEAdRvzuU53jaz2m9Tsb87eLa3xx-82A1pNtOOgc2RqrVIlKMvFW0sDrKxKSLWH3InqS-oMoYVz2PXXON4BWQUeCrJQa2sBpVqM1Q_myUqkCxIMMN0-PEpI-ZGlbuEJXjtq5sk_R3ox/s1600/3.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJeoaO-s_Ks0ilFaDyTRD96Mo2ufklJryRvNqmOVv9lOWVrC140l9U_uh97ohZ1BTs5JmaZCOWUtUQQo04MujZOL9ttsBKkXPtBKZWQjURHVzXlZxo2mCGyFfV_bF628RdmcPCjZxiFaK6/s1600/4.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQEIXbK-MYosHCtcv8V7CFaRu9Nd0wrZCZ3N_snhpKsOq6kKtAYQYIlwc22KX1R2Lci9MWpgQJd7UgX4eVXC17U4_3AGt3IjEznfU2W9GkZeH0EX0kAu8H_sI-2aSTwejCVKcXI8Sk-z-N/s1600/5.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqVeFPzFJ5z9NQkC3WG35QihqNsTp3vmx1u2aI52wG2jl8xaFUz3ud6weUZIfeuI-z5jeK-oONvzp1FbO1V_TUUIBEOnRBLL4zZJz1Wl1f2ubVBZIuMSpRt6DWY4Up-pjkjQbKh9hYC8CB/s1600/6.png




A.           ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Current Ratio (CR)
Current Ratio merupakan rasio likuiditas. Current Ratio yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling sering digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek total, karena mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi oleh aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang hampir sama dengan masa jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).
Aktiva lancar yang dimaksud terdiri dari kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan sedangkan kewajiban lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar jangka pendek ; utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, pajak penghasilan yang terutang, dan beban-beban lain yang terutang (terutama gaji dan upah).
Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2001).  CR merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. CR dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Prastowo, 2011)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibP-9DtkvcRlO0USu51H2r0e6xn8IS7fwDoNMP39ir6jS9rmllg4pQ_3cEr9RbDTwEFdRTMENoDA1fUimncMCK2roXSeNAwHmxaztEDmPvtPrkt8pBuktST3B234JLLB4eGskDKVedE95u/s1600/CR.png

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas dan sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan (Murti, 2011). Current ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik atau manajemen yang yang bobrok. Dalam masa resesi pihak manajemen mungkin enggan mengganti barangnya. Dengan demikian, persediaan barang dan utang dagang ditekan sampai tingkat yang paling rendah, atau saldo piutang yang terlalu besar karena adanya kebijakan kredit dan penagihan yang kurang efektif.
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHeOj4r12HqoWngZ3dk1MRJPJL-CLmnhSbMDrhqrGv-QvvIVM1oKKWBN0lG94f9rECUcmjoPreUtnzliKQ9cACu8qcevf2Vs3ys9mbr6rgMg7h_BvmyvMttAeWW6COifPcgdOvbZbWeJhO/s1600/CR1.png


Artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar.

Definisi Return on Assets (ROA)
Return on assets merupakan rasio profitabilitas. Return on assets juga sering disebut sebagai Return on Investment (ROI). Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya dan dapat dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku (Prastowo, 2011).
Return on Assets (ROA) atau sering disebut Return on Investment (ROI).  ROI merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan (Sunardi, 2010). Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.
ROA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5K_pMbV7lMjm2Sg26Z9pDyIuWHFE3NiadI93YvW7FduSUbhQwCYldl-v1NkjejI9jPSqTAjUnblHmdwZgvCfyOlRHsYe1RK891BkGp62ABjujMSHtSaS46jHVmCyUbI7jVzGuAZ1oStnb/s1600/ROA.png

ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Stella, 2009). Hal ini akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
Pada PT. Indomobil Sukses InteRnasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1EMF36By_uq-XrcOzt7w4WfAghnFEVSOLFZgmoyBUBY0zdSCARSDNDaDYTCmb1oni36595LoeW1RsKM0td1B2WPLIRcYhPlZwNBp4mP-e7WH8LR_SzUTlONUDRBzNE3SxRoc55wHb0RFa/s1600/ROA1.png

Artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman.

Definisi Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equiy Ratio merupakan rasio solvabilitas atau financial leverage ratio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Prastowo, 2011). Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
DER merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA8mawLlAbB44G2LZRWORotAyTtfaNuCvwHGHHC-Q_J5v9ynrOJbrjsgtEG8iV6i1-zvBCFTW5PgDPxR_Z0JKya4UaxoFBAu1HQdHHLHQ717GXCsxyGm55wMsp_hWeSd5UeYNvM0bJ7Fr1/s1600/DER.png

DER yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat (Stella,2009). DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham, DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan (Hernendiastoro, 2005).
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut : 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi45ZdXzYRP7CEZPvHGxRXtGc7ZC1U-2Rm3-8srgOlfIZkZqMaB2YnjndR6eq9Rx6XqxeYuvkKGNbh-w_VxcRPLQ7Hxi4kztSkOpvhWPD2DOohONXnUzFj49TemQeSPYFlgdFDsJq8G7Oxk/s1600/DER1.png


Artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak berbahaya.

Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang ‘berbahaya’.


  
BAB IV
PENUTUP

Dari hasil laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan dari analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio yang baik. Dengan Current Rationya sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar. Retrun on Assets sebesar 5% yang artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Dan yang terakhir Debt to Equity Ratio sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang ‘berbahaya’. Dengan hasil analisis ini penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, karena hasil dari analisis akan dapat menghilangkan situasi ketidakpastian dalam informasi sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih tepat. Secara umum nilai rasio yang baik adalah nilai rasio yang memiliki nilai yang tinggi, akan tetapi nilai yang terlalu tinggi belum tentu mencerminkan nilai rasio yang baik, oleh karena itu pada dasarnya tidak ada yang optimum karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-beda, maka dalam melakukan analisis rasio diperlukan ketelitian sehingga tidak salah dalam menafsirkan hasil dari analisis atau kinerja suatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Sofyan, Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi revisi 2011. Penerbit : Rajawali Pers